Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ dalam mendukung Strategi Nasional REDD+ 2021 2030 di Provinsi Sulawesi Tengah

 



Palu (Swiss Bell Hotel), 25 September 2024

Dikutip dari Tribun Palu.com

 

Results-Based Payment (RBP) adalah skema insentif di bawah mekanisme Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan/REDD+) yang memberikan pendanaan ke daerah-daerah atas komitmen pengurangan emisi lewat kegiatan konservasi hutan.

Sulteng dengan luas kawasan hutan lebih dari 4,27 juta hektar, terpilih sebagai provinsi kelima di Indonesia yang beruntung memperoleh insentif RBP REDD+ sebesar 2,8 juta Dollar. Lewat skema ini, Pjs Gubernur Sulawesi Tengah Dra. Novalina, MM, membuka secara resmi Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ dalam mendukung Strategi Nasional REDD+ 2021 2030 di Provinsi Sulawesi Tengah serta mengajak seluruh pihak berkomitmen dan berkosentrasi penuh dalam menyukseskan REDD+ di Sulteng Negeri Seribu Megalit.


“Semoga tidak hanya sekedar lip-service (umbar janji), tapi harus betul-betul ada aksi nyata mengendalikan perubahan iklim terutama penurunan emisi gas rumah kaca dan ekonomi hijau untuk pembangunan berkelanjutan,” ujar 
Pjs Gubernur Sulawesi Tengah saat membuka Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ di hotel Swissbell Kota Palu. Kegiatan ini juga turut diapresiasi sebagai forum konstruktif melahirkan solusi dan rekomendasi pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan, dengan langkah menyeimbangkan investasi dan konservasi supaya masyarakat hidup sejahtera dan alam tetap lestari.

“Kita punya potensi dan sumber daya tinggal bagaimana kita menjemput insentif dan alternatif-alternatif pembangunan yang ada di luar sana dan ini lah yang jadi PR kita,” ucap Dra. Novalina, MM,.


Senada dengan PJs Gubernur, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yulia Suryanti, berharap Sulawesi Tengah dapat berkontribusi signifikan dalam implementasi REDD+  dengan pertimbangan kawasan hutan yang sangat luas.


“Dari identifikasi awal kami, Sulawesi Tengah sudah punya modalitas dan potensi (menyukseskan) REDD+, karena tidak sembarangan daerah yang mendapat alokasi dana RBP-REDD+ seperti ini,” ujar Suryanti.  “Semoga melalui workshop ini mengawali kerja bersama kita, tidak hanya hari ini tapi nanti berlanjut dengan koordinasi-koordinasi dengan bapak ibu sekalian,” harapnya.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar